Ali Maschan Moesa Rektor UNISKA berada ditengah

INDEPENDENT (15/3). Pada hari kamis, 13 Maret 2019 diadakan diskusi dengan tema Bincang Anak Dan Bapak. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh perwakilan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri. Diskusi ini bertujuan untuk mengeluarkan keluh kesah dan penyelesaian berbagai problematika ORMAWA dalam kampus serta untuk lebih mengenal Prof.Dr.Ali Maschan Moesa selaku Rektor UNISKA periode 2019-2023. 

Acara yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)  dan dimulai pukul 09.30 itu berhasil mengungkap banyak fakta dan ulasan menarik perjalanan hidup Prof.Dr. Ali Maschan Moesa. Menurut penuturannya Ia pernah menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) semasa menjadi Mahasiswa S1 hingga saat masa pemerintahan Presiden Soeharto. Ia dipenjara selama 7 bulan karena terlibat dalam demonstrasi meminta pengunduran diri Soeharto. Ia juga sempat mecalonkan menjadi calon wakil gubernur Jawa Timur pada tahun 2008. Selain itu beliau juga pernah menyandang status guru besar di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Dalam pidatonya beliau banyak membahas tentang arti ativis dalam dunia pendidikan Menjadi aktivis maksimal 35% saja, jangan korbankan pendidikan karena tugas utama mahasiswa adalah unggul dalam akademik.,.Ujarnya. Ia juga menekankan hal yang paling utama harus dimiliki orang yang ingin sukses adalah Skill bukan gelar Kalau mau sukses jangan hanya mengandalkan IQ  tinggi atau IPK 4 tapi Skill yang dapat bersaing di luar, sekarang ini diperusahaan tidak hanya dilihat gelarnya tapi yang paling penting kemampuan., . Tegasnya.

Menurut penuturan beliau Uniska sudah sangat baik karena tidak hanya diajari ilmu akademik tapi juga nilai islam dan nasionalisme. Maka dari itu beliau berharap lulusan uniska kelak ada yang menjadi tokoh-tokoh politik dalam negeri. (AR)