Foto Najwa Shihab bersama KH. Anwar Iskandar (Ketua Umum Yayasan Bina Cendekia Muslim Pancasila)




INDEPENDENT (23/03). Aula Universitas Islam Kadiri Kediri digemparkan dengan kedatangan Duta Baca Buku Indonesia Najwa Shihab atau yang biasa disapa dengan mbak Nana. Acara Talkshow yang diselenggarakan oleh  Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kediri ini mengusung Tema “Langkah Cerdas Generasi Milenial di Era Digital terhadap Informasi dan Berita Hoax”.  Acara tersebut dimulai pukul 13.30 dan selesai pukul 16.30.

Acara yang mendatangkan Najwa Shihab untuk mejadi pembicara ini berhasil membuat ratusan mata tertuju  padanya. Beliau menyampaikan “Salah satu kenikmatan menjadi Duta baca Indonesia adalah kesempatan untuk berkeliling tanah air dan bertemu dengan pejuang literasi, dan setiap kali saya berkeliling daerah, mendengar cerita dari teman yang mendirikan taman baca di pelosok-pelosok, saya selalu merasa berbesar hati, kecil tak ada apa-apanya karena ada begitu banyak cerita-cerita inspiratif dari para penegak inspirasi yang begitu keras kepala mereka berjuang untuk mendekatkan bahan bacaan ke orang-orang ataupun anak-anak,dan sesungguhnya itu yang perlu kita dorong, saya merasa terkadang kita agak manja dan melihat persoalan mencerdaskan bangsa itu hanya semata tugas negara, seringkali kita tidak merasa bertanggung jawab untuk mencetak generasi cinta buku”.
Dalam talkshow yang dimoderatori oleh bapak Sofyan Ali ini, mbak nana panggilan akrabnya juga memaparkan awal mula perjalanannya mulai mencintai buku “budaya membaca buku itu tidak bisa jika tidak dimulai dari kecil saya percaya betul-betul bahwa keluarga itu tiang , sejak kecil saya melihat ayah saya setiap pagi bangun sebelum subuh, setelah sholat subuh pasti duduk dimejanya dengan teh nya sendiri disamping,pakai sarung pakai baju kaos, pasti tidak pernah jauh-jauh dari mengetik dan membaca, sepanjang memori sampai sekarang selalu begitu, dan setiap ditanya beliau menjawab bahwa istri pertama saya buku dan istri kedua baru umi, hal itu yang membuat saya selalu dikelilingi dengan buku”.

Setelah pemaparan panjang yang disampaikan mbak nana, kemudia talkshow dilanjutkan oleh sesi tanya jawab. Talkshow diakhiri dengan pembacaan catatan literasi oleh najwa shihab

“buku adalah dunia yang selalu terbuka, siapa yang tekun membaca niscaya wawasannya luas takterkira, berkenalan dengan tokoh2 besar, memahami peristiwa2 yang akbar, menyelami informasi dan pengetahuan baru, supaya isi kepala tak gampang membeku, menjadi awal pencarian tak bertepi, memuncul hasrat berinovasi agar mampu tegak dikaki sendiri seperti dikediri. Buku mengasah pikiran jadi tajam dan dewasa tak melihat dunia sebagai hitam putih belaka agar tak gampang diprovokasi memahami arti pentig toleransi, menaungkan yang di barat selatan dan utara yang ditimur pun dapat memahami indonesia,seperti yang dikisahkan oleh jagat semesta dapat dipertemukan melalui  pusaka, jadi mari membaca disetiap waktu dari sehalaman akhirnya tampak hingga sepuluh , mari memebaca mulai hari ini tak menunda sampai esok apalagi lusa nanti, karena zaman terus bergerak melaju mustahil merebut masa depan tanpa ilmu, dengan membaca kita berbagi rasa merdeka dengan buku indonesia niscaya jaya”

“buku bukan tempat untuk mencari pembenaran tapi tempat untuk menemukan kebenaran”
( AR/KR)